Jumlah Yang Mampir........

Kamis, 07 Agustus 2008

Saat Menjelang Ajal`

Sore itu berkumpullah tiga orang anak menghadapi bapak mereka yang sedang menunggu ajalnya, ketiga anak itu, Harben, Anis dan Amshol. Dari ketiga anak itu hanya Harben dan Anis yang paling disayang dan dibanggakan oleh bapak mereka. Namun sebelum ajal menjemput bertanya Bapak kepada anak-anaknya tersebut.

“Anak-anakku bapak mau bertanya, kalau memang Allah menjemput bapak hari ini apa yang akan kalian lakukan?”

Satu-persatu anak-anaknya menjawab, dimulai dari Harben kemudian Anis selanjutnya Amshol.

“Ya kalo Bapak mati, saya sih cuma bisa bilang satu kata aja Pak” jawab Harben, anak yang paling disayangnya. Dia sangat berharap anaknya itu bisa meneruskan apa yang sudah dia rintis dan dapat membantunya kelak.
“Apa itu Harben?”

“Good bye…”

Bapaknya itu sedih luar biasa, ternyata anak yang sangat disayang, balasannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Siang malam dia memikirkan Harben, bahkan sampai tidak tidur saat menjaga anak yang sangat disayangnya tersebut, tapi ternyata hanya begitu balasan kasih sayang yang pernah dia berikan.

Dengan perasaan yang masih sedih, denga sedikit berharap dia bertanya ke Anis, anaknya yang sangat dia bangga-banggakan. Anaknya ini, dia sangat banggakan karena setiap pertemuan dan rapat-rapat dengan teman-temannya tidak lupa di selalu menyebut dan membanggakan Anis.

“Kalo nanti Bapak meninggal, ya saya akan antar Bapak ke kuburan” Jawab Anis.

“Sudah itu?” Muka Bapak itu sedikit cerah mendengar jawaban anaknya itu.

“Ya udah itu pulang lah, masak saya menunggu Bapak di kuburan. Nggak lah yaaa…”

Hancur, hancur berkeping-keping hati bapak itu. Kedua anak yang sangat disayang dan dibangga-banggakan tidak bisa menyayangi dan membuatnya bangga menjelang ajalnya saat ini. Rasanya apa yang telah dia lakukan, menyayangi dan membanggakan kedua anaknya itu sia-sia saja. Dengan sedikit menunduk malu dia bertanya kepada Amshol, anak yang sejak dulu selalu dia lupakan.

“Kalau bapak meninggal nanti, saya akan mengantar bapak ke kubur dan akan menemani Bapak sampai Bapak nanti bertemu Allah di akhirat” Jawab Amshol.

Meleleh air mata Bapak tersebut, menangis terharu. Ternyata anak yang selama ini dia lupakan begitu sangat menyayanginya. Dia peluk Amshol, anaknya itu. Dengan tenang dia menghembuskan nafas dengan tersenyum menanti perjumpaannya dengan Allah.

* * *

Teman, cerita di atas sebenarnya adalah perumpamaan saja. Ketiga anak tersebut adalah juga kepunyaan kita juga, saat ini.

Harben; Harta Benda, adalah kepunyaan kita yang selalu kita sayangi. Siang malam kita cari, tapi begitu ajal menjemput dia hanya akan mengucapkan “selamat tinggal” buat kita. Tidak mungkin kita membawa rumah dan mobil kita ke liang lahat. Uang yang kita kumpulkan tidak bisa menyogok malaikat yang akan bertanya soal apa yang sudah kita perbuat di dunia.

Anis; Anak dan Istri, seberapapun sayang kita kepada mereka tidak ada seorangpun yang mau ikut kita di kuburan. Mereka akan mengantar kita ke kubur, tapi setelah jasad kita ditanam, merekapun kembali pulang.

Hanya Amshol; Amal Sholeh yang akan menemani kita di alam kubur, memberi penerang buat kubur kita sampai nanti kita bertemu Allah di masa akhirat nan kekal.

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT
Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:
1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali
2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.
Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit
Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

a.. Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang
Meninggalkanmu????
b.. Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu??
c.. Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah
Menumpukmu??
d.. Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah
Menguburmu." Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...

a.. Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Te rkulai Lemah?
b.. Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak
Bersuara?
c.. Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari
Seribu Bahasa?
d.. Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara"??

Ketika Mayat Siap Dikafan...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,"Wahai Fulan Anak Si Fulan"

a.. Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
b.. Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah
Wahai Fulan Anak Si Fulan...

a.. Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa
Bekal
b.. Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
c.. Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."

Ketika MayatDiusung.... Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai
Fulan Anak Si Fulan..

a.. Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
b.. Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
c.. Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."

Ketika Mayat Siap Dishalatkan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..

a.. Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di
Akhirat
b.. Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
c.. Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."


Ketika MayatDibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara Memekik Dari
Langit,"Wahai Fulan Anak Si Fulan...

a.. Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk
Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan...????

a.. Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
b.. Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
c.. Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu
Bahasa."

Ketika SemuaManusia Meninggalkannya Sendirian....Allah Berkata
Kepadanya, "Wahai Hamba-Ku.....

a.. Kini Kau Tinggal Seorang Diri
b.. Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
c.. Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
d.. Mereka Pergi Meninggalkanmu.. Seorang Diri
e.. Padahal, Karena Mereka Kau Pernah LanggarPerintahku
f.. Hari Ini,....
g.. Akan Kutunjukan Kepadamu
h.. Kasih Sayang-Ku
i.. Yang Akan Takjub Seisi Alam
j.. Aku Akan Menyayangimu
k.. Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman, "Wahai Jiwa Yang Tenang

a.. Kembalilah Kepada Tuhanmu
b.. Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
c.. Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku
d.. Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"

Anda Ingin Beramal Shaleh...?
Tolong Kirimkan Kepada Rekan-Rekan Muslim Lainnya Yang Anda
Kenal...!!!Semoga Kematian akan menjadi pelajaran yang berharga bagi
kita dalam menjalani hidup ini.

Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut)
dan dalam sebuah haditsnya yang lain,
belau bersabda "wakafa bi almauti
wa'idha", artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaran bagimu!

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin....

Bahan Renungan Untuk Anda, Sahabatku, yang mungkin terlalu sibuk
bekerja... Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan pesan ini...

Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih untuk mendapatkan
kesempatan membaca tulisan ini.

Aktifitas keseharian kita selalu mencuri konsentrasi kita. kita seolah
lupa dengan sesuatu yang kita tak pernah tau kapan kedatangannya.
Sesuatu yang bagi sebagian orang sangat menakutkan.Tahukah kita kapan
kematian akan menjemput kita???

sumber : mp.....? lupa

Tidak ada komentar: